Entri Populer

Jumat, 11 November 2011

STASIUN LUAR ANGKASA HASIL KARYA MAKHLUK BUMI YANG MENAJUBKAN

Manusia pantas mendapat julukan sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna. Dengan akal dan pikiran manusia mampu untuk mengembangkan potensi diri dan melakukan perkembangan di segala bidang. Perkembangan teknologi mampu menciptakan segala sesuatu yang semula terasa tidak mungkin menjadi sesuatu yang berwujud dan nyata, stasiun luar angkasa contohnya.
Ruang Angkasa memang menyimpan pesona yang masih banyak tersembunyi oleh orang awam. Tak banyak yang tau apa saja yang bisa kita nikmati di luar angkasa, karena memang orang awam tak terlibat langsung untuk bisa terbang ke luar angkasa.
Stasiun luar angkasa (International Space Station, ISS) merupakan struktur buatan yang didesain oleh manusia agar dapat hidup di luar angkasa. Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah sebuah gabungan rencana stasiun luar angkasa, khususnya Mir 2 Rusia, Stasiun Luar Angkasa Freedom Amerika Serikat dan Fasilitas Orbital Columbus Eropa.
ISS merupakan projek gabungan dari 16 negara yaitu AS, Rusia, Jepang, Kanada, Brasil dan 11 negara dari Uni Eropa. Agensi luar angkasa mereka adalah NASA Amerika, Russian Federal Spae Agency, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Canadian Space Agency (CSA/ASC), Brazilian Space Agency (AEB) dan European Sapce Agency (ESA).
Stasiun Luar Angkasa ini terletak di orbit sekitar Bumi dengan ketinggian sekitar 360 km, orbit ini merupakan sebuah tipe orbit yang biasanya disebut orbit Bumi rendah ( ketinggian persisnya bervariasi sejalan dengan waktu sekitar beberapa kilometer dikarenakan seretan atmosfer dan “reboost”. Stasiun ini, rata-rata, kehilangan ketinggian 100 meter perhari.) Stasiun luar angkasa mengorbit Bumi dengan periode 92 menit pada 1 Desember 2003
Nama “Stasiun Luar Angkasa Internasional” (disingkat “MKS” dalam bahasa Rusia) merupakan pertanda sebuah penyelesaian netral mengakhiri perselisihan pendapat tentang namanya. Awalnya ingin dinamakan “Stasiun Luar Angkasa Alpha” namun nama tersebut ditolak oleh Rusia, karena akan dikira stasiun itu adalah sesuatu yang baru, padahal Uni Soviet telah mengoperasikan delapan stasiun orbital jauh sebelum ISS diluncurkan. Kemudian Rusia mengusulkan nama “Atlant”, yang ditolak oleh Amerika Serikat karena khawatir kemiripan nama dengan Atlantis, nama benua legenda yang tenggelam ke lautan. Penggunaan Atlantis juga akan menyebabkan rancu dengan pesawat ulang alik Atlantis.
Sebuah Stasiun Luar Angkasa tidak sama dengan pesawat luar angkasa yang memiliki awak, karena sebuah stasiun luar angkasa tidak memiliki populasi utama atau fasilitas pendaratan. Stasiun luar angkasa memiliki kendaraan yang dapat digunakan sebagai alat transportasi dari bumi stasiun ini dan sebaliknya. Stasiun luar angkasa didesain untuk hidup di orbit jangka-menengah, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
Stasiun luar angkasa juga dapat digunakan untuk mempelajari efek jangka panjang penerbangan luar angkasa terhadap tubuh manusia dan juga untuk menyediakan platform untuk jumlah yang lebih banyak dan panjang untuk penelitian saintifik dari yang telah tersedia di kendaraan luar angkasa lainnya.
Sekitar tahun 2010, Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) mendapatkan tambahan ruangan sehingga menjadi lebih luas dan bisa melihat pemandangan bumi lebih indah bila dilihat dari luar angkasa. Ruang baru yang dipasangkan tersebut dilengkapi dengan kaca jendela yang sangat lebar sehingga membuat panorama bumi dari luar angkasa nampak lebih jelas.
Tambahan ruangan tersebut diberi nama ‘tranquility’. Tranquility diangkat ke luar angkasa dan dipasangkan oleh robot tangan raksasa yang dikendalikan oleh dua orang astronot. Tranquility diambil dari nama sebuah tempat pendaratan di Bulan saat misi Apollo 11. Tambahan ruangan ini selain berfungsi sebagai jendela Bumi, dilengkapi pula dengan perlengkapan rumah baru, alat olahraga dan toilet khusus luar angkasa.
Seolah tidak ingin ketinggalan, China berencana akan mewujudkan stasiun luar angkasa sendiri. Hal ini merupakan fase penting pencapaian China sebagai salah satu negara kuat yang tak bisa dipandang remeh oleh Negara lain.
Stasiun antariksa yang akan dibuat China nanti ukurannya relatif lebih kecil daripada stasiun luar angkasa internasional (ISS). Walaupun lebih kecil, tingkat kesulitan pembuatan modul stasiun antariksa ini lebih tinggi ketimbang sebuah modul tunggal.
Tidak hanya China, Institut Muhammad untuk Ilmu Ruang Angkasa – sebuah organisasi Kanada yang didedikasikan untuk menempatkan dunia Islam kembali di barisan depan penemuan ilmiah – ingin membangun sebuah fasilitias peluncuran luar angkasa di Kanada. Pimpinan dari organisasi tersebut adalah seorang ilmuwan astrofisika, Redouane Al-Fakir. Ia berpendapat bahwa jika negara seperti India, China dan Jepang dapat meluncurkan satelit di angkasa, maka Kanada juga dapat melakukannya.
Dr. Al-Fakir menggunakan sebuah forum publik guna memajukan rencananya, yaitu  Peluncuran Luar Angkasa Kanada yang merupakan sebuah fasilitas yang dibangun di luar pantai Kolumbia Inggris. Tujuannya adalah akan meluncurkan misi ke orbit Bumi dan ke tujuan tata surya lainnya seperti bulan, Mars dan yang lainnya.
Dr. Al-Fakir sedang mencari dua tempat pantai untuk fasilitas tersebut yakni Tofino dan Prince Rupert, yang merupakan tempat yang agak terpencil namun dapat diakses dengan jalanan. Tempat ini merupakan kondisi yang ideal untuk pelabuhan luar angkasa.
Dalam usaha untuk mewujudkan impiannya, ia  menggalang dana, terutama di Timur Tengah, namun ia menghadapi sebuah tantangan besar karena biaya yang dibutuhkan sangat banyak. Al-Fakir memperkirakan bahwa proyek tersebut akan menghabiskan$100 juta. Dr. Al-Fakir melakukan perjalanan ke Doha, Qatar, untuk berbicara dengan para pejabat yang dekat dengan pemerintah tentang rencananya. Banyak dukungan yang diperoleh dalam misi ini. Dr. Al-Fakir juga berharap untuk menggunakan hubungan institut Muhammad untuk mendapatkan investor non-kepemerintahan untuk proyek tersebut.
Institut non profit miliknya, didirikan pada tahun 2008, terletak di kampus Univeristas Columbia Inggris (University of British Columbia). Dalam situsnya disebutkan ada  dua tujuan utama yaitu :
  1. Memberikan komunitas dunia Islam sebuah institusi luar angkasa ilimiah yang bisa disebut miliknya sendiri dan berkontribusi untuk memajukan Kolumbia Inggris sebagai sebuah pusat dunia untuk ilmu pengetahuan dan teknologi luar angkasa.
  2. Institut Muhamad untuk Luar Angkasa adalah sebuah kerangka kerja untuk kolaborasi antara Kanada dan Dunia Islam pada umumnya, yang memasukkan tidak hanya komunitas Dunia Muslim namun juga banyak minoritas agama dan etnis yang secara kebudayaan bagian dari peradaban Islam yang hebat.
Dr. Al-Fakir mengatakan bahwa rencana tersebut akan berharga $500 juta untuk menyelesaikan  pelabuhan luar angkasa yang sementara juga mengembangkan sebuah peluncur roket Kanada. Para ilmuwan, akademisi dan para pemain di dalam industri luar angkasa Kanada telah sering menyayangkan ketidakhadiran fasilitas peluncuran roket di negara tersebut. Masalah tersebut muncul berulang kali di konferensi dewasa ini dari Masyarakat Luar Angkasa Kanada di Ottawa.
Al Scott, seorang ilmuwan untuk sebuah perusahaan luar angkasa, mengatakan bahwa ia menyambut usulan Peluncuran Luar Angkasa Kanada. Dr.Al-Fakir mengatakan pada Pers Kanada tentang targetnya untuk menyelesaikan proyek luar angkasa tersebut pada tahun 2015.
Mungkin saja pada generasi berikutnya, para ilmuwan Indonesia dapat mengikuti jejak China dan Kanada. Kemajuan teknologi tentu menjadikan hal tersebut tidak mustahil. MAJU BERSAMA INDONESIA!

Oleh : E surrya A
pelajar smk muhammadiyah 1 sukoharjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar